Produksi
adalah suatu proses, dan karena itu terjadi melalui ruang dan waktu. Karena
merupakan konsep aliran, produksi diukur sebagai "tingkat keluaran per
periode waktu".
Ada tiga aspek untuk proses
produksi:
1.
Kuantitas pelayanan yang baik atau dihasilkan,
2.
Bentuk pelayanan yang baik atau diciptakan,
3.
Distribusi spasial temporal dan barang atau jasa
yang dihasilkan.
Ø Produk Total
Produk
total (atau produk fisik total) merupakan faktor variabel produksi
mengidentifikasi apa output yang mungkin menggunakan berbagai tingkat
input variabel.
Ø Produk Fisik Rata-rata
Produk
fisik rata-rata adalah total produksi dibagi dengan jumlah unit input variabel
yang digunakan. Ini adalah output dari setiap unit input. Jika ada 10 karyawan
yang bekerja pada proses produksi yang memproduksi 50 unit per hari, maka
produk rata-rata input tenaga kerja variabel adalah 5 unit per
hari. Produk rata-rata biasanya bervariasi sebagai lebih dari input yang
digunakan.
Ø Produk Fisik Marjinal
Produk
fisik marjinal dari sebuah input variabel adalah perubahan total output yang
disebabkan oleh perubahan satu unit pada input variabel (disebut produk
marjinal diskrit) atau alternatif tingkat perubahan total output karena
perubahan sangat kecil pada input variabel (disebut produk marjinal kontinu).
Isoquant / Iso product/ Equal Product Curve
Isoquant
Curve disebut
juga Isoproduct Curve atau Equal Product
Curve adalah bisa
didapatkan dari fungsi produksi, karena ia menerangkan apa yang diinginkan
perusahaan dengan fungsi produksi yang diberikan.
Kegunaan dari Isoquant ini adalah untuk menentukan posisi least cost combination.
Sifat-sifat isoquant adalah :
1) Cembung kearah titik nol (0),
sebab inputnya tidak merupakan barang subtitusi sempurna.
2) Menurun dari kiri atas kekanan
bawah, karena satu sumberdaya dapat di subsitusi kan dengan sumberdaya lain.
3) Output semakin tinggi bagi
kurva yang terletak lebih kanan dan atas.
4) Kemungkinan bias saling
berpotongan, sehingga ada kemungkinan perusahaan dapat memproduksi dua jenis
barang dengan input yang sama.
5) Kemungkinan untuk mempunyai
slope positif pada tingkat penggunaan input tinggi.
6) Semakin kebawah MRTS
semakin kecil.
Perbedaan antara Indiferensi seorang konsumen dengan
Isoquant produsen adalah dimensi ketiga pada Indiferensi konsumen adalah
utilitas yang sulit diukur, sedangkan pada isoquant dimensi ketiganya adalah
produksi total, yang angkanya dapat ditentukan.
Perbedaan lainnya adalah, kalau konsumen dibatasi oleh
pendapatan yang membatasi pengeluaran konsumen, sedangkan pengusaha dapat
merubah pengeluaran totalnya untuk factor produksi.
Ø Isocost Curve
Isocost
adalah kurva yang menunjukkan hubungan titik-titik kombinasi factor produksi
yang dapat dimiliki oleh modal (anggaran belanja perusahaan) yang tertentu
besarnya.
Secara matematis dapat ditulis :
C = X. Px + Y. Py
Dimana :
C : adalah besar modal.
X dan Y : adalah factor produksi.
Px dan Py : adalah harga input x dan y
Keseimbangan Produsen
Ø
Least Cost Combination (LCC)
Least Cost Combination (LCC)
adalah suatu titik/keadaan yang memberikan kombinasi penggunaan
input-input/factor produksi
Untuk menghasilkan suatu tingkat output tertentu dengan
ongkos total yang minimum.
Untuk menghasilkan / menentukan kombinasi yang optimal ini
diperlukan tiga data, yaitu :
a) Isoquant, untuk menentukan
tingkat output yang dikehendaki;
b) Harga factor produksi/input
pertama (X1)
c) Harga factor produksi/input
kedua (X2)
Ø
Marginal Rate of Technical
Substitution (MRTS)
Adalah Tingkat Subsitusi Marjinal yang semakin menurun,
artinya berapa jumlah salah satu input harus dikompensasikan akibat penambahan
satu unit input lainnya, sehingga tingkat output dapat dipertahankan.
MRTS ini merupakan slope /kemiringan dari kurva isoquant
pada titik tertentu, yang besarnya sebesar MPPx / MPPy.
Posisi LCC dalam gambar adalah merupakan titik
persinggungan antara kurva isocost dengan kurva isoquant ( Px / Py = MPPx
/ MPPy = MRTS ).
Sehingga masalah perusahaan dapat dirumuskan bahwa setiap
perusahaan ingin mencapai tingkat Isoquant yang tertinggi , apabila Isocostnya
ditentukan, artinya perusahaan akan memproduksi / mencapai keseimbangan pada
saat slope kurva isocost sama dengan slope kurva isoquant.
Ini berarti bahwa untuk mencapai posisi optimum atau keuntungan maksimum, maka
dalil LCC harus terpenuhi, tetapi sebaliknya , bila dalil LCC terpenuhi,
maka tidak berarti bahwa produsen pasti telah mencapai keuntungan maksimum,
terpenuhinya dalil LCC hanya menunjukkan bahwa produsen telah mencapai posisi
ongkos minimum untuk suatu tingkat output tertentu, akan tetapi keuntungan
hanya akan mencapai maksimum bila tingkat outputnya telah dipilih
sedemikian rupa hingga MPP / P untuk semua input sama dengan 1 / PQ,
dimana 1 / PQ adalah hasil yang dapat dilihat setelah output dijual.
Tujuan utama dari fungsi produksi adalah untuk
mengatasi efisiensi alokatif dalam penggunaan input faktor dalam produksi dan
distribusi hasil pendapatan untuk faktor tersebut. Berdasarkan asumsi-asumsi
tertentu, fungsi produksi dapat digunakan untuk memperoleh produk marjinal
untuk setiap faktor, yang menyiratkan pembagian yang ideal dari pendapatan yang
dihasilkan dari output ke dalam pendapatan karena masing-masing faktor input
produksi.
TUJUAN
PERUSAHAAN ; MEMAKSIMUMKAN KEUNTUNGAN
Dalam teori ekonomi, pemisalan terpenting dalam menganalisis kegiatan
perusahaan adalah “mereka akan melakukan kegiatan memproduksi sampai kepada
tingkat dimana keuntungan mereka mencapai jumlah yang maksimum”. Berdasarkan
kepada pemisalan ini dapat ditunjukan pada tingkat kapasitas memproduksi yang
bagaimana perusahaan akan menjalankan kegiatan usahanya.
Dalam praktek, pemaksimuman keuntungan bukanlah satu-satunya tujuan perusahaan.
Ada perusahaan yang menekankan kepada volume penjualan dan ada pula yang
memasukan pertimbangan politik dalam menentukan tingkat produksi yang akan
dicapai. Ada pula perusahaan yang lebih menekankan kepada usaha untuk mengabdi
kepentingan masyarakat dan kurang memperhatikan tujuan mencari keuntungan yang
maksimum.
CARA MENCAPI TUJUAN MEMAKSIMUMKAN KEUNTUnGAN
Keuntungan atau kerugian adalah
perbedaan antara hasil penjualan dan biaya produksi. Keuntungan diperoleh
apabila hasil penjualan melebihi biaya produksi, dan kerugian akan dialami
apabila hasil penjualan kurang dari biaya produksi.. Keuntungan yang maksimum
dicapai apabila perbedaan diantara hasil penjualan dan biaya produksi mencapai
tingkat yang paling besar.
Fungsi Produksi
Hubungan antara faktor-faktor
produksi dan tingkat produksi yang diciptakannya dinamakan fungsi froduksi.
Faktor-faktor produksi seperti telah dijelaskan, dapat dibedakan kepada empat
golongan, yaitu tenaga kerja, tanah, modal dan keahlian keusahawanan. Di dalam
teori ekonomi, di dalam menganalisis mengenai produksi, selalu dimisalkan bahwa
tiga faktor produksi yang belakangan dinyatakan (tanah,modal dan keahlian
keusahawanan) adalah tetap jumlahnya. Dengan demikian, di dalam menggambarkan
hubungan diantara faktor produksi yang digunakan dan tingkat produksi yang
dicapai, yang digambarkan adalah hubungan diantara jumlah tenaga kerja yang
digunakan dan jumlah produksi yang dicapai.
JANGKA
PENDEK DAN JANGKA PANJANG.
Dalam menganalisis bagaimana perusahaan melakukan kegiatan produksi, teori
ekonomi membedakan jangka waktu analisis kepada dua jangka waktu : jangka
pendek dan jangka panjang. Jangka pendek apabila sebagian dari faktor produksi
dianggap tetap jumlahnya. Didalam masa tersebut perusahaan tidak dapat menambah
jumlah faktor modal seperti mesin-mesin dan peralatannya, alat-alat memproduksi
lainnya, dan bangunan perusahaan.
Dalam jangka panjang semua faktor produksi dapat mengalami perubahan, ini
berarti bahwa dalam jangka panjang setiap faktor produksi dapat ditambah
jumlahnya kalau memang hal tersebut diperlukan.Didalam jangka panjang
perusahaan dapat menyesuaikan dengan perubahan-perubahan yang berlaku di pasar.
Jumlah alat-alat produksi dapat ditambah, penggunaan mesin-mesin dapat dirombak
dan dipertinggi efisiensinya, jenis-jenis barang dapat diproduksi, dan
teknologi produksi ditingkatkan.
Biaya
Produksi
Biaya eksplisit adalah biaya yang dikeluarkan
dalam proses produksi yang berbentuk kas, sedangkan biaya implisit adalah biaya
dikeluarkan dalam proses produksi dalam bentuk nonkas.
Biaya marjinal adalah perubahan biaya total
yang berkaitan dengan perubahan satu unit output. Sedangkan, biaya inkremental
dapat diartikan sebagai tambahan biaya total dari penerapan keputusan
manajerial.
Biaya Rata-rata, Biaya Marjinal dan Biaya
Total Rata-rata
Fungsi
biaya rata-rata atau unit-1 kadang-kadang lebih berguna dari fungsi biaya total
dalam pengambilan keputusan suatu usaha di sektor pertanian. Fungsi biaya
rata-rata dapat diperoleh dengan membagi fungsi biaya total yang relevan dengan
output.
Biaya marjinal adalah
perubahan biaya total yang berkaitan dengan perubahan output (output).
Fungsi biaya marjinal berpotongan dengan
fungsi biaya total rata-rata dan fungsi biaya variabel rata-rata di titik
minimum ke dua fungsi tersebut.
Fungsi
biaya rata-rata jangka panjang akan:
(a) Menurun, apabila
skala pengembalian dalam produksi adalah meningkat,
(b) Konstan, apabila skala pengembalian dalam produksi adalah konstan, dan
(c) Meningkat, apabila skala pengembalian dalam produksi adalah menurun.
Fungsi biaya rata-rata jangka panjang adalah
merupakan kurva amplop dari sejumlah kurva biaya rata-rata jangka pendek.
Topik Khusus dalam Teori Biaya
Pada tingkat output yang
hasilnya di spesifikasi tingkat keuntungan ekonomi diperoleh dengan membagi
keuntungan ditambah biaya tetap total dengan kontribusi keuntungan
Analisis titik impas
adalah spesial pada kasus analisis keuntungan di mana keuntungan diharuskan
sama dengan nol.
Suatu usaha dapat
dikatakan tinggi tingkat pengungkitannya apabila biaya tetap adalah relatif
lebih besar (tinggi) dari pada biaya variabel. Pada umumnya, penggunaan
analisis pengungkitan operasi menyatakan secara tidak langsung tingginya
tingkat risiko keuntungan sepanjang waktu. Dalam arti kata, peningkatan nilai
pengungkitan operasi menyatakan lebih bervariasinya keuntungan sepanjang waktu,
oleh karena itu tinggi tingkat risikonya.
Pengungkitan operasi dapat diukur dengan
elastisitas keuntungan, yang didefinisikan sebagai persentase perubahan
keuntungan yang berkaitan dengan satu persen perubahan output.